Media Pembelajaran Geografi "Karikatur Wisata Tanah Terjun"

Sesuai dengan nama blog saya yaitu geografi mix, maka isi dari blog saya akan saya mix akan tetapi masih seputar geografi, hahaha. Di post kali ini saya akan membahas sedikit tentang media pembelajaran geografi yang saya pernah buat. Beberapa waktu yang lalu ada tugas kuliah membuat media pembelajaran karikatur sesuai dengan materi yang didapatkan. Terdapat banyak macam jenis media pembelajaran tapi umumnya dalam semua materi pembelajaran tidak semua bisa menggunakan media pembelajaran tertentu termasuk geografi. Saya dapat materi tentang erosi tanah maka dari itu saya coba mebuat karikatur sebagai berikut :

handmade by me

Kita semua tau bahwa Indonesia sangat kaya akan Sumber Daya Alam yang terbarukan dan nonterbarukan. Tetapi kita sebagai manusia kadang serakah dalam pemanfaatan SDA yang kita miliki. Misalnya kekayaan alam berupa hutan. Maksud dari karikatur yang saya buat secara manual tersebut bertujuan menghimbau agar tidak semena-mena terhadap hutan yang kita miliki. Banyak dari kita menggunduli hutan atau membuka lahan secara berlebihan dengan tujuan tertentu  tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Jika di suatu lahan tidak ada lagi tanaman sebagai penahan maka lahan akan mudah mengalami erosi. Dampak dari erosi yang parah dapat berupa longsor yang terjadi dilahan yang berlereng karena penggundulan hutan. Bencana longsor sudah sering terjadi di Indonesia sehingga saya berpikir bahwa sekarang tidak hanya ada wisata air terjun tetapi juga tanah terjuan A.K.A tanah longsor. Tanah longsor merupakan salah satu dampak yang disebabkan oleh erosi yang disebabkan oleh air.

Kita dapat mencegah hal tersebut terjadi dengan cara tidak sembarangan membangun bangunan di lingkungan berlereng, jangan menggundul hutan lindung terlebih di kawasan dengan lereng curam, dan menambah kesadaran kita terhadap dampak yang akan kita dapakan serta banyak lagi cara pencegahan erosi lainnya.

“kita tidak bisa hidup tanpa alam, sedangkan alam tanpa kita akan baik-baik saja”